Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga (UU No.4 Th. 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman). Oleh karena itu, kepemilikan sebuah rumah merupakan sebuah prioritas utama bagi suatu keluarga untuk dipenuhi. Salah satu upaya pemenuhan kebutuhan kepemilikan rumah tersebut adalah dengan melakukan pembangunan rumah. Hal penting sebelum melaksanakan pembangunan rumah adalah membuat rencana anggaran biaya (RAB). RAB yang dihasilkan tergantung dari ukuran, bentuk, desain, dan material yang digunakan. Oleh karena itu dibutuhkan waktu yang cukup lama apabila membuat RAB dengan cara manual, apalagi untuk masyarakat awam, menghitung RAB merupakan kegiatan yang sulit dilakukan.
Dalam praktiknya, saat orang membangun rumah, pembuatan RAB dipercayakan kepada tukang, mandor ataupun pihak ketiga tanpa membuat RAB sendiri. Maka seringkali pihak ketiga tersebut mengambil kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya dengan menggelembungkan (mark up) RAB. Praktik yang lain adalah orang yang akan membangun rumah membuat sendiri RAB dengan perkiraan kasar atau hanya mengandalkan insting. Oleh karena itu, secara umum kualitas RAB yang dibuat inipun kurang bisa dipertanggungjawabkan karena semakin besarnya faktor gamble dibandingkan faktor science-nya. Permasalahan-permasalahan ini pada dasarnya terjadi karena kurangnya sumber informasi dan alat bantu perhitungan RAB pada masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar